Jenis-jenis Koneksi Internet
Jenis-jenis
Koneksi Internet
Sebelum
mulai, langkah pertama tentu saja memahami koneksi Internet anda. Secara umum
ada 4 karakteristik koneksi internet.
a. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik,
modem,
ADSL,
wave-LAN, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi konfigurasi, koneksi
ini cukup dilihat sebagai:
Point
to point:
yaitu Tipologi jaringan dengan metode pengalihan data diantara dua simpul
yang berlainan tanpa perantara atau penghalang. Dan kedudukan dua simpul
tersebut setingkat/sejajar. Contoh : koneksi dari ISP (Internet Service
Provider) harus masuk langsung ke satu komputer, router atau gateway.
Point
to multipoint:
yaitu Tipologi jaringan dengan metode pengiriman / penerimaan data dari
satu simpul kebanyak simpul. Contoh : koneksi dari ISP masuk dulu ke
hub/switch lalu didistribusikan kebeberapa komputer.
b. Koneksi logika misalnya IP Address, Subnetting, ada beberapa pembagian
yaitu :
Node: yaitu terminal atau
workstation yang terhubung dengan jaringan. Contoh : hanya 1 IP (internet
protocol), bisa langsung dipakai oleh satu komputer.
Subnet: yaitu merupakan bagian dari
jaringan TCP/IP yang dikenalkan oleh bagian data Internet Address. Contoh
: ada beberapa IP yang bisa langsung dipakai oleh beberapa komputer. Walau
terpisah, secara logika network PC kita masih satu segment dengan network
ISP sehingga netmask tersebut akan ikut netmask ISP.
Segment:
yaitu bagian dari jaringan komputer yang besar. Contoh : Anda diberi 1 IP
koneksi oleh ISP, dan 1 (sub) segment IP. Segment anda punya netmask
sendiri, misal sub segment 16 IP netmask 255.255.255.224, atau full
segment kelas C 256 IP netmask 255.255.255.0. Koneksi ini harus masuk dulu
ke router/gateway sebelum disebar ke beberapa komputer.
Perhatikan
bahwa koneksi logikal node dan segment biasanya pakai koneksi fisik point to
point. Kalau pakai koneksi multipoint, bisa sekali tapi agak mubzir. Koneksi
fisik multipoint cocok dengan koneksi logikal subnet.
c. IP external/internal. IP eksternal adalah IP yang sah dipakai untuk
berkomunikasi di jaringan Internet sedunia. Sementara itu IP internal hanya
boleh dipakai di Intranet. Ada tiga segment IP internal:
10.x.y.z
172.16-31.y.z
192.168.0-255.z
Kalau
tidak masuk kelompok itu, maka IPnya adalah eksternal. ISP yang bagus
seharusnya memberi IP eksternal. Tapi ISP yang murah meriah hanya akan memberi
anda IP internal. Koneksi IP internal hanya bisa buat browsing, downloading
atau chatting. Tidak bisa buat server atau main game.
d. IP dinamik/statik. Jika pakai dinamik, IP komputer anda akan diberi oleh ISP
melalui DHCP, dan secara periodik akan berubah. Sebaliknya IP statik bersifat
tetap, anda isikan saat mengkonfigurasi network. IP dinamik biasanya hanya
untuk koneksi satu node, dial-up point-to-point.
INTERNET SHARING
Internet sharing adalah teknik untuk menambah komputer lebih banyak
dari IP yang diberi ISP supaya yang pakai bisa lebih banyak. Anda cukup
pasang satu gateway yang pakai satu IP dari ISP, lalu disambung ke
intranet yang berisi banyak client. Semua client akan bisa akses ke
Internet. Ekonomis kan ? Gambar-gambar berikut melukiskan topologi yang
umum.
Sharing Internet satu node. Pada model ini koneksi dari ISP langsung
masuk ke gateway. Koneksi ini akan memakai satu IP yang diberi oleh
ISP. Dari gateway koneksi ini disebar melalui hub ke beberapa komputer
client. Tiap client memakai IP internal yang anda desain sendiri.
Sharing Internet subnet. Kalau anda punya subnet, ambil salah satu
IP dari ISP masukkan ke gateway. Dari gateway koneksi ini disebar ke
beberapa komputer client di intranet pakai IP internal. Sisa IP dari ISP
bisa ada pakai buat server, atau client external. Client external bisa
bebas buat main game multiplayer di Internet. Client internal
terbatas, tidak semua game bisa, dan perlu trik di gateway.
Sharing Internet segment bertumpuk. Jika anda punya segment
eksternal sendiri, ada dua pilihan topologi untuk menambah segment
intranet. Yang pertama model bertumpuk. Koneksi ISP masuk ke router,
lalu disebar ke ekstranet yang pakai segment IP pemberian ISP. Salah
satu IP dari ISP ini lalu dipakai buat gateway yang akan menyebar
koneksi ke client iintranet, pakai IP internal anda sendiri.
Sharing Internet segment bercagak. Model kedua, koneksi ISP langsung
masuk ke gateway. Dari gateway tarik dua kabel. Satu ke segment
ekstranet, lainnya ke segment intranet. Model ini lebih hemat dibanding
model bertumpuk, namum setting gatewaynya akan lebih ruwet.
PASANG GATEWAY
Anda lihat, beda koneksi akan membuat berbagai kembangan pada
topologi yang bikin pusing. Namun lepas dari itu, pasang gateway
tahap-tahapnya generik sebagai berikut:
Sambung koneksi ISP ke gateway, konfigurasi networknya pakai IP dari ISP.
Tarik kabel ethernet dari hub intranet ke gateway, konfigurasi networknya pakai IP internal pilihan anda sendiri.
Tarik koneksi dari hub ke beberapa komputer client intranet. Masing-masing client dikonfigurasi networknya pakai IP internal.
Kembali ke gateway, konfigurasi IP-masquerading di gateway.
Optional, di gateway anda bisa pasang DHCP server, DNS caching, filter, dan proxy server.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar