Rabu, 20 Februari 2013

Jenis-jenis Koneksi Internet

Jenis-jenis Koneksi Internet

Sebelum mulai, langkah pertama tentu saja memahami koneksi Internet anda. Secara umum ada 4 karakteristik koneksi internet.

a. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-LAN, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi konfigurasi, koneksi ini cukup dilihat sebagai:

  1. Point to point: yaitu Tipologi jaringan dengan metode pengalihan data diantara dua simpul yang berlainan tanpa perantara atau penghalang. Dan kedudukan dua simpul tersebut setingkat/sejajar. Contoh : koneksi dari ISP (Internet Service Provider) harus masuk langsung ke satu komputer, router atau gateway.

  2. Point to multipoint: yaitu Tipologi jaringan dengan metode pengiriman / penerimaan data dari satu simpul kebanyak simpul. Contoh : koneksi dari ISP masuk dulu ke hub/switch lalu didistribusikan kebeberapa komputer.

b. Koneksi logika misalnya IP Address, Subnetting, ada beberapa pembagian yaitu :

  1. Node: yaitu terminal atau workstation yang terhubung dengan jaringan. Contoh : hanya 1 IP (internet protocol), bisa langsung dipakai oleh satu komputer.

  2. Subnet: yaitu merupakan bagian dari jaringan TCP/IP yang dikenalkan oleh bagian data Internet Address. Contoh : ada beberapa IP yang bisa langsung dipakai oleh beberapa komputer. Walau terpisah, secara logika network PC kita masih satu segment dengan network ISP sehingga netmask tersebut akan ikut netmask ISP.

  3. Segment: yaitu bagian dari jaringan komputer yang besar. Contoh : Anda diberi 1 IP koneksi oleh ISP, dan 1 (sub) segment IP. Segment anda punya netmask sendiri, misal sub segment 16 IP netmask 255.255.255.224, atau full segment kelas C 256 IP netmask 255.255.255.0. Koneksi ini harus masuk dulu ke router/gateway sebelum disebar ke beberapa komputer.

Perhatikan bahwa koneksi logikal node dan segment biasanya pakai koneksi fisik point to point. Kalau pakai koneksi multipoint, bisa sekali tapi agak mubzir. Koneksi fisik multipoint cocok dengan koneksi logikal subnet.

c. IP external/internal. IP eksternal adalah IP yang sah dipakai untuk berkomunikasi di jaringan Internet sedunia. Sementara itu IP internal hanya boleh dipakai di Intranet. Ada tiga segment IP internal:

  1. 10.x.y.z

  2. 172.16-31.y.z

  3. 192.168.0-255.z

Kalau tidak masuk kelompok itu, maka IPnya adalah eksternal. ISP yang bagus seharusnya memberi IP eksternal. Tapi ISP yang murah meriah hanya akan memberi anda IP internal. Koneksi IP internal hanya bisa buat browsing, downloading atau chatting. Tidak bisa buat server atau main game.

d. IP dinamik/statik. Jika pakai dinamik, IP komputer anda akan diberi oleh ISP melalui DHCP, dan secara periodik akan berubah. Sebaliknya IP statik bersifat tetap, anda isikan saat mengkonfigurasi network. IP dinamik biasanya hanya untuk koneksi satu node, dial-up point-to-point.

INTERNET SHARING

Internet sharing adalah teknik untuk menambah komputer lebih banyak dari IP yang diberi ISP supaya yang pakai bisa lebih banyak. Anda cukup pasang satu gateway yang pakai satu IP dari ISP, lalu disambung ke intranet yang berisi banyak client. Semua client akan bisa akses ke Internet. Ekonomis kan ? Gambar-gambar berikut melukiskan topologi yang umum.

  • Sharing Internet satu node. Pada model ini koneksi dari ISP langsung masuk ke gateway. Koneksi ini akan memakai satu IP yang diberi oleh ISP. Dari gateway koneksi ini disebar melalui hub ke beberapa komputer client. Tiap client memakai IP internal yang anda desain sendiri.

  • Sharing Internet subnet. Kalau anda punya subnet, ambil salah satu IP dari ISP masukkan ke gateway. Dari gateway koneksi ini disebar ke beberapa komputer client di intranet pakai IP internal. Sisa IP dari ISP bisa ada pakai buat server, atau client external. Client external bisa bebas buat main game multiplayer di Internet. Client internal terbatas, tidak semua game bisa, dan perlu trik di gateway.

  • Sharing Internet segment bertumpuk. Jika anda punya segment eksternal sendiri, ada dua pilihan topologi untuk menambah segment intranet. Yang pertama model bertumpuk. Koneksi ISP masuk ke router, lalu disebar ke ekstranet yang pakai segment IP pemberian ISP. Salah satu IP dari ISP ini lalu dipakai buat gateway yang akan menyebar koneksi ke client iintranet, pakai IP internal anda sendiri.

  • Sharing Internet segment bercagak. Model kedua, koneksi ISP langsung masuk ke gateway. Dari gateway tarik dua kabel. Satu ke segment ekstranet, lainnya ke segment intranet. Model ini lebih hemat dibanding model bertumpuk, namum setting gatewaynya akan lebih ruwet.

PASANG GATEWAY

Anda lihat, beda koneksi akan membuat berbagai kembangan pada topologi yang bikin pusing. Namun lepas dari itu, pasang gateway tahap-tahapnya generik sebagai berikut:

  • Sambung koneksi ISP ke gateway, konfigurasi networknya pakai IP dari ISP.

  • Tarik kabel ethernet dari hub intranet ke gateway, konfigurasi networknya pakai IP internal pilihan anda sendiri.

  • Tarik koneksi dari hub ke beberapa komputer client intranet. Masing-masing client dikonfigurasi networknya pakai IP internal.

  • Kembali ke gateway, konfigurasi IP-masquerading di gateway.

  • Optional, di gateway anda bisa pasang DHCP server, DNS caching, filter, dan proxy server.

 

Sumber  :


Tidak ada komentar:

get this widget here